TANAH
Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan
yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock)
Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya yg
tjd di permukaan bumi emmbentuk tanah
Pembentukan tanah : - proses fisik - proses kimia
Klasifikasi
Tanah residual: Tanah hasil pelapukan yg msh berada di tempat asalnya
Tanah terangkut (transported soil) : tanah yg
sudah berpindah tempatnya
Lempung: jenis tanah yg bersifat kohesif dan plastis
Pasir : tanah yg tdk kohesif dan tdk plastis
Tanah Bermasalah
-Tanah Lempung Lunak (Soft Soil)
Definisi:
Tanah lempung lunak (soft clay) didefinisikan sebagai
tanah lempung yang memiliki
kuat
geser undrained, Cu < 0.25
kg/cm2 , atau
perkiraan
nilai SPT, N < 5 blows/ft, atau
nilai
perlawanan konus qc < 15 kg/cm2
PERMASALAHAN
•
Muka
air banjir relatif tinggi
•
Daya
dukung sangat rendah
•
Kompresibilitas
tinggi
•
Konsolidasi
terjadi dalam waktu lama
TEKNIK PERBAIKAN TANAH
ü Prakonsolidasi
ü Penggunaan Vertical drain (Sand drain atau PVD)
ü Geosintetis
ü Pondasi tiang
-Tanah Gambut (Peat Soil)
Definisi:
Tanah gambut (peat soil) merupakan tanah yang
mengandung bahan organik dalam jumlah yang desar sehingga mempengaruhi sifat
rekayasa tanah tersebut. Dengan demikian
sistem klasifikasi tanah berbeda dengan tanah lempung.
Permasalahan:
•
Muka
air tanah tinggi
•
Daya
dukung sangat rendah
•
Kompresibilitas
tinggi
•
Konsolidasi
sekunder berlangsung sangat lama
•
Proses
dekomposisis berlangsung lama
•
Kestabilan
dalam arah lateral
LANGKAH PENANGANAN
•
Tentukan
jenis tanah berdasarkan serat
•
Tentukan
metode prediksi pemampatan di lapangan
•
Tentukan
metode stabilisasi
- Tanah
Ekspansif (Swelling Soil)
Tanah ekspansif adalah tanah yang memiliki sifat
kembang susut yang besar dan perilakunya sangat dipengaruhi oleh air
•
Berdasarkan
kandungan mineralnya: Montmorillonite
dan bentonite
merupakan mineral tanah ekspansif
•
Berdasarkan kandungan unsur kimianya, makin
tinggi
valensi dari
unsur yang ada makin mudah partikel lempung
menyerap air
•
Berdasarkan konsistensi tanah (LL, PL, IP,
SL) dan
kandungan
koloidnya
PERMASALAHAN
•
Retak
pada lantai dan dinding basement bangunan
•
Retak
memanjang pada perkerasan jalan
•
Stabilitas
dalam arah lateral
•
Kembang
susut terjadi terus menerus
TEKNIK PERBAIKAN TANAH
ü Penggantian tanah
atau rigid pavement untuk jalan
ü Lantai bangunan dipisahkan dari tanah pondasi (plat
wafel)
ü Hindarkan pengaruh air
ü Pondasi tiang
ü Stabilisasi Kimia (kapur, semen, fly ash, ASP, dll)
- Tanah Runtuh
(Collapsible soil)
Tanah collapsible adalah jenis tanah yang akan
mengembang pada saat ditambahkan air, namun apabila kadar air meningkat
melebihi kondisi optimum sehingga kejenuhan melebihi 100%, tanah akan runtuh
akibat hancurnya ikatan antar butiran tanah (tanah berperilaku seperti
lumpur). Umumnya terjadi pada tanah yang
mempunyai kohesi rendah seperti:
Silt, tanah tak jenuh, tanah loess, tanah timbunan
yang dipadatkan pada kondisi dry of optimum
•
Specific
gravity antara 2,6 – 2,8
•
Sebagian besar partikel lolos saringan no 200
•
Kerapatan kering di lapangan antara 1 – 1,65
t/m3
•
Kerapatan kering pada kondisi optimum 1,55 – 1,75 t/m3
•
Batas Atterberg LL 25 – 55%; PL 15 – 30%
•
Kadar air optimum 12 – 20%
Angka pori
0,67 – 1,50
PERMASALAHAN
•
Penurunan
yang besar (excessive settlement)
•
Penurunan
yang berbeda (differentian settlement)
•
Peneurunan
terjadi secara tiba-tiba
LANGKAH PENANGANAN
ü Pengamatan yang teliti pada kondisi tanah
ü Memampatkan atau menjenuhkan tanah sebelum kegiatan
konstruksi
ü Hindarkan pengaruh air
ü Pondasi tiang
ü Stabilisasi Kimia (kapur, semen, fly ash, ASP, dll)
-Tanah Rentan Likuifaksi
Likuifaksi adalah peristiwa dimana tanah jenuh air
berubah perilakunya menjadi seperti benda cair (liquify) akibat beban dinamis
(biasnya akibat gempa) sehingga menimbulkan bahaya yang cukup besar terhadap
konstruksi diatasnya
Potensi likuifaksi dari suatu lapisan tanah dapat
ditentukan dari kombinasi sifat-sifat tanah, faktor lingkungan dan
karakteristik gempa.
Potensi likuifaksi
Bedasarkan sifat-sifat tanah: Modulus geser (G), damping (redaman, J), porositas (n),
karakteristik butiran, dan kepadatan relatif (Dr).
Faktor Lingkungan: Riwayat pembentukan tanah, riwayat
geologis, koef tekanan tanah lateral (Ko), confining stress (so)
Karakteristik gempa:
Intensitas getaran, lama getaran, besar dan arah getaran
Perbaikan tanah:
•
Meningkatan
kerapatan (densifikasi)
•
Perbaikan
dengan cara kimiawi (Solidifikasi)
•
Menurunkan
derajat kejenuhan dengan dewatering
•
Dissipasi
tekanan air pori dengan drainase
•
Kontrol
deformasi (memasang dinding diafragma)
•
Memperkuat
pondasi
•
Penggunaan
flexible joint dalam struktur untuk mengurangi bahaya likuifaksi
•
Penggunaan
geogrid untuk memperkuat pondasi
•
Penggunaan
sheet-pile untuk embankment (timbunan)
KUAT GESER tanah:merupakan gaya
tahanan internal yg bekerja per satuan luas masa tanah untuk menahan keruntuhan
atau kegagalan sepanjang bidang runtuh dalam masa tanah tersebut
-uji gesr langsung untuk
penentuan fondasi -uji tiga paksi untuk
kstabilan lereng -uji tekan bebas
Atterberg limit test
Test aterberg tujuan untuk
mengetahui sifat karakteristik serta klasifikasi dari tanah
• Memberikan batas2 konsistensi dari tanah berbutir
halus dgn mempertimbangkan kandungan air tanah
Batas2
tsb :
• Batas cair (liquid limit)
Kadar
air yg dibutuhkan tanah kering yg ditunjukan dlm persen sampai mencapai kondisi
plastis
• Batas plastis (plastic limit)
Suatu
contoh tnah kadar air yg dinyatakan dlm persen dari suatu mssa tanah pada
kondisi kering pada batas antara kondisi plastis dan stengah cair
• Batas susut (shrinkage limit)
Batas plastis (PL) didefinisikan sbg kadar air pd
kedudukan antara daerah plastis dan semi padat
n Purpose of Soil Exploration
n Different methods
- Test
trenches and Pits
- Auger
and Wash Boring
- Rotary
Drilling
- Geophysical
Methods
Soil Sampling (Disturbed and Undisturbed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar